Rabu, 29 April 2020

Dampak Mobilitas Sosial

Jika semua mobilitas sosial bersifat ke atas (social climbing). Tentu semua orang akan merasa senang. Namun, selalu ada 3 kemungkinan mobilitas sosial yakni, ke bawah, ke atas, dan ke samping. Sebab itulah kita perlu memahami bahwa dampak terjadinya mobilitas sosial bersifat positif dan negatif.
 Jika semua mobilitas sosial bersifat ke atas  Dampak Mobilitas Sosial

Apakah dampak positif terjadinya mobilitas sosial?

1) Mendorong Semua untuk Lebih Maju
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang.

2) Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Penduduk yang berhasil melakukan mobilitas sosial biasanya akan mempengaruhi teman-teman atau masyarakat lainnya. Hal ini berarti secara langsung mendorong terjadinya perubahan sosial budaya di desa itu. Penduduk yang sebagian besar berpendidikan rendah, kemudian berpendidikan tinggi akan berpengaruh terhadap gaya hidup dan mata pencaharian mereka.

3) Meningkatkan Integrasi Sosial
Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integritas sosial. Misal, seseorang akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial. Perubahan sosial terjadi pada suatu masyarakat akan merespon yang berbeda dari masyarakat lain. penerimaan pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.


Apakah dampak negatif terjadinya mobilitas sosial?

1) Terjadinya Konflik
Dalam mobilitas sosial sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan hidup manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan dapat menjelma menjadi konflik.

2) Gangguan Psikologis
Seseorang yang memiliki jabatan kadang merasa khawatir kehilangan jabatan. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan itu. Karena sudah selesai masa tugasnya, menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal itu akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.